UIC Jakarta Gelar Bimtek Rekognisi Pembelajaran Lampau Lewat Aplikasi Sierra

25 February 2023

Jakarta, Sebanyak 10 program studi program sarjana dari tujuh Fakultas di Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta akan menggelar program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Hal ini ditandai dengan diselenggarakannya Bimbingan Teknis (Bimtek) Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) pada aplikasi yang bernama Sierra atau Sistem E-Rekomendasi Rekognisi Pembelajaran Lampau Akademik secara daring.

Koordinator Pembelajaran Direktorat Belmawa, Ditjen Dikti, Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Dewi Wulandari mengatakan, RPL adalah pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal, nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan formal dan untuk melakukan penyetaraan dengan kualifikasi tertentu.

“Penyelenggaraan RPL meliputi; RPL untuk melanjutkan pendidikan formal atau tipe A, dan RPL untuk melakukan penyetaraan dengan kualifikasi tertentu, atau tipe B,” kata Dewi dikutip Sabtu (25/2).

Dewi menjelaskan, RPL Tipe A dilakukan melalui pengakuan capaian pembelajaran secara parsial untuk melanjutkan ke pendidikan formal, yaitu pengakuan hasil belajar yang diperoleh dari program studi pada perguruan tinggi sebelumnya, pendidikan nonformal atau informal; dan/atau pengalaman kerja setelah lulus jenjang pendidikan menengah atau bentuk lain yang sederajat.

Sementara RPL Tipe B dilakukan melalui pengakuan capaian pembelajaran secara holistik terhadap hasil belajar yang diperoleh pada pendidikan formal, nonformal, informal, dan pengalaman kerja, untuk mendapatkan pengakuan kesetaraan dengan jenjang Kualifikasi dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) paling rendah jenjang delapan bagi calon dosen yang ditetapkan berdasarkan deskripsi jenjang KKNI.

“Dalam melaksanakan RPL, pemimpin perguruan tinggi dapat membentuk unit pelaksana RPL atau menambahkan fungsi pelaksanaan RPL pada unit yang sudah ada pada perguruan tinggi sebagai pengelola RPL,” kata Dewi.

Dewi melanjutkan, penggunaan aplikasi Sierra karena sejak tahun 2019 hingga 2021 terdapat 245 perguruan tinggi yang melaksanakan RPL tanpa ada pengawasan dari kementerian sehingga dibutuhkan aplikasi yang dapat berfungsi sebagai pendataan pelaksanaan RPL.

Sierra menjadi evaluasi perguruan tinggi dalam menjamin bahwa penyelenggaraan RPL sudah memenuhi ketentuan. Data yang didapatkan dari aplikasi Sierra akan digunakan sebagai bahan kebijakan RPL ke depan serta menjadi acuan masyarakat dalam menentukan pilihan mengambil penndidikan tinggi.

“Aplikasi Sierra ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air, sehingga seluruh kegiatan RPL di masing-masing kampus bisa terdata dengan baik,” kata Dewi.

Sementara Analis Mutu Pendidikan, Direktorat Belmawa, Ditjen Dikti, Kemendikbudristek Hari Jefri, menjelaskan tata cara RPL bersifat self-assesmen sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 162/E/KPT/2022.

“Perguruan tinggi yang akan melaksanakan RPL Tipe A melaporkan kesiapan pelaksanaan RPL melalui verifikasi pemenuhan dokumen persyaratan secara mandiri dalam sistem informasi RPL yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi,” kata Hari.

Rektor UIC Jakarta, Rahmah Marsinah mengungkapkan bahwa kampus UIC saat ini tengah bebenah di berbagai sisi. Hal ini sebagai wujud dari upaya membangun UIC ke arah yang lebih baik. Termasuk dengan membangun kesiapan untuk melaksanakan program RPL ini.

“Saya berharap UIC bisa melaksakan program RPL dengan aplikasi Sierra, ini bisa menjadi pemantik semangat khususnya bagi citivas akademik UIC,” kata Rahmah. []

 


Whatsapp