WISUDA PROGRAM SARJANA UIC TAHUN 2021

22 December 2021

Universitas Ibnu Chaldun Jakarta kembali melakukan sidang senat terbuka dan wisuda program sarjana di Wisma Ardhiya Garini Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur (Rabu, 22/12/ 2021).

 

Wisuda program sarjana ini diikuti sebanyak 339 wusudawan/wisudawati yang terdiri dari Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Pertanian, Fakultas Agama Islam, Fakultas Ilmu Komunikasi dan Fakultas Ekonomi.

Musni Umar Rektor Universitas Ibnu Chaldun dalam sambutannya pada wisuda sarjana (22/12), mengajak seluruh sivitas akademika Universitas Ibnu Chaldun dan pimpinan Yayasan Pembina Pendidikan Ibnu Chaldun (YPPIC) untuk terus merawat kebersamaan, kolaborasi serta menjaga persatuan dan kesatuan sebagai prasyarat untuk meningkatkan kemajuan Universitas Ibnu Chaldun di masa mendatang.

Universitas Ibnu Chaldun tahun ini genap berumur 65 tahun. Dalam perjalanannya yang panjang untuk berpartisipasi mencerdaskan kehidupan bangsa, telah melahirkan para alumni yang menjadi tokoh nasional seperti Prof. Dr. KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI, Dr. AM. Fatwa (alm.), Mantan Wakil Ketua DPR RI dan mantan Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, Wakil Ketua MPR RI, Dr. Zainut Tauhid Sa’adi, Wakil Menteri Agama RI, para anggota DPR RI, Duta Besar, advokat, pengusaha, birokrat dan sebagainya. Sambungnya.

Kemudian beliau menegaskan dalam sambutannya bahwa UIC hebat karena sukses mencetak para sarjana yang hebat.

Wisuda sarjana Universitas Ibnu Chaldun tahun ini dilaksanakan secara offline dalam dua sesi. Sesi pertama, Prof Dr A. Anshari Ritonga, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pembina Pendidikan Ibnu Chaldun (YPPIC) menyampaikan sambutan dengan menceritakan kembali para pendiri Universitas Ibnu Chaldun yaitu KH. Zainal Abidin Ahmad, Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Masyumi, Dr. Ali Akbar dari Muhammadiyah. Adapun yang memberi nama Universitas Ibnu Chaldun adalah Prof Osman Raliby, cendekiawan kelahiran Aceh yang pernah lama belajar di Mesir dan Jerman, menguasai banyak bahasa asing.

Menurut Prof A. Anshari Ritonga yang pernah menjadi Direktur Jenderal Pajak dan Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan RI bahwa para pendiri Universitas Ibnu Chaldun adalah para tokoh yang ikhlas yang bercita-cita menciptakan sarjana yang amal ilmiah dan ilmu amaliyah.

Juga pada sesi pertama, Orasi ilmiah yang disampaikan oleh Hj. Himmatul Aliyah, S.Sos., M.Si, Anggota DPR RI dari Komisi X yang berjudul “Menyiapkan SDM Unggul Menghadapi Tantangan di Era Transformasi Digital,” sangat menarik dan relevan dengan tema wisuda sarjana Universitas Ibnu Chaldun 2021 “Melahirkan Sarjana Profesional yang Beriman dan Bertaqwa serta Mampu Bertransformasi di Era Digital.”

Anggota DPR RI dari Partai Gerinda ini memulai orasi ilmiahnya dengan mengemukakan sejarah peradaban umat manusia yang ditandai dengan perubahan radikal dalam cara manusia memproduksi barang dan jasa yang secara populer disebut revolusi industri.

Revolusi industri pertama terjadi pada abad 18, kemudian revolusi industri 2.0 pada akhir abad ke19 dan awal abad 20 yang dikenal dengan revolusi teknologi. Revolusi ini ditandai dengan adanya penemuan tenaga listrik yang membuat proses produksi barang yang semula menggunakan tenaga manusia, hewan maupun kekuatan alam (angin) diganti dengan menggunakan tenaga listrik. Ungkapnya

Berlanjut dengan revolusi industri 3.0 pada akhir abad 20 yang dikenal dengan revolusi digital. Revolusi industri di era ini ditandai dengan perkembangan yang pesat di bidang teknologi digital dan komputer. Sambungnya

Menurut anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri, bahwa saat ini kita memasuki revolusi 4.0 dimana terjadi perubahan cepat pada teknologi, industri, dan pola dan proses masyarakat di abad 21; karena meningkatnya interkoneksi dan otomatisasi.

Pada sesi kedua, Edy Haryanto, Ketua Umum Yayasan Pembina Pendidikan Ibnu Chaldun (YPPIC) menyampaikan kata sambutan dengan mengemukakan rasa syukur karena Universitas Ibnu Chaldun mampu bertahan, bahkan bertumbuh di tengah hantaman pandemi Covid-19.

Pada sesi kedua, hadir dan memberi sambutan Prof. Dr. Ahmad Tib Raya, MA, Wakil Kepala Kopertais Wilayah l Jakarta dan Banten, yang menekankan pentingnya Universitas Ibnu Chaldun terus meningkatkan kualitas akademik serta mendorong para dosen untuk melanjutkan pendidikan ditingkat doktoral.

Selain itu, pada sesi kedua, Dr Gamari Sutrisno, MPS, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Hubungan Luar Negeri Universitas Ibnu Chaldun menyampaikan orasi ilmiah di hadapan para wisudawan/wisudawati dan para undangan

Mantan Anggota DPR RI dua periode ini mengemukakan bahwa pendidikan memiliki peranan dan fungsi yang amat penting dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas baik secara moral spiritual maupun fisik material yang merupakan bagian dari transformasi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta.

Menurut dia, SDM yang unggul dan berkualitas adalah SDM memiliki Imtaq dan menguasai Iptek sehingga mampu bertransformasi di era digital dan era apapun dimasa yang akan datang.


Whatsapp