Jakarta,02 Desember 2025- Dalam rangka meningkatkan kolaborasi kelembagaan di lingkungan Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Fakultas Sains dan Kesehatan menyelenggarakan Seminar Ketahanan Pangan Nasional dengan tema “Agrifood Safety: Peran Akademisi dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional.” Kegiatan ini digelar pada 22 November 2025 dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta narasumber dari sektor pertanian dan keamanan pangan.
Seminar ini berfokus pada pentingnya peran akademisi dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di era saat ini. Dr. Untung Suharyono menjelaskan bahwa keamanan pangan (agrifood safety) menjadi isu strategis karena berkaitan langsung dengan kualitas gizi, stabilitas ekonomi, hingga keberlanjutan produksi pangan nasional. Mahasiswa Fakultas Sains dan Kesehatan diharapkan mampu memahami persoalan pangan dari perspektif ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebijakan agar dapat berkontribusi secara nyata bagi masyarakat.
Dalam pemaparannya, Dr. Untung Suharyono juga menyoroti hambatan terbesar dalam kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri. Menurutnya, ketimpangan data, kurangnya integrasi program, serta perbedaan prioritas sering menghambat terciptanya sinergi dalam pengembangan agrifood safety. Faktor eksternal seperti keterbatasan lahan produktif, perubahan iklim, fluktuasi harga pangan, dan rendahnya produktivitas pertanian di beberapa daerah turut memperkuat tantangan tersebut. ‘Namun, hal ini dapat diatasi melalui penguatan kerja sama riset, pertukaran informasi berbasis data ilmiah, serta penyelarasan program antara kampus, pemerintah, dan pelaku industri.
“seminar ini membantu mahasiswa memahami posisi strategis mereka dalam mendukung ketahanan pangan nasional mahasiswa dapat langsung menerapkan ilmu keamanan pangan saat magang, PKL, maupun setelah lulus nanti ketika terjun ke lapangan. Selain itu, terdapat rencana untuk melakukan review materi dalam perkuliahan berikutnya agar pengetahuan yang disampaikan pada seminar dapat terus dikembangkan”. Ujar Dodo Gustaman, S.P., M.M Ka Prodi AgroTeknologi.
“Acara kemarin membuka wawasan saya tentang ketahanan pangan. Jadi refleksi bahwa ilmu yang kita pelajari harus bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di pedesaan yang produksinya berbasis lahan. Kita sebagai mahasiswa juga perlu gambaran perencanaan pemerataan pangan ke masyarakat, dan alhamdulillah dari seminar kemarin saya dapat wawasan tersebut dari beliau”. Ujar, Daffa salah satu Mahasiswa AgroTeknologi.
Dari sisi akademisi, solusi yang ditawarkan meliputi optimalisasi tiga pilar utama perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi mengambil peran penting dalam mencetak sumber daya manusia kompeten, menghasilkan inovasi dan teknologi tepat guna, serta memastikan bahwa hasil penelitian dapat diterapkan langsung oleh petani maupun pelaku industri pangan. Narasumber menegaskan bahwa materi yang diberikan kepada mahasiswa juga akan direview kembali dalam perkuliahan lanjutan agar pengetahuan yang diterima semakin matang dan aplikatif.