FAI UIC Gelar Seminar Nasional Filsafat Ketuhanan Tarekat Naqsyabandiyah

22 December 2025

Jakarta — Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ibnu Chaldun (UIC) menggelar seminar bertajuk “Filsafat Ketuhanan dalam Thariqah Naqsyabandiyah” pada Jumat, 13 Desember 2025. Seminar ini membahas pemahaman ketuhanan dalam perspektif tasawuf Islam yang menekankan tauhid murni, kesadaran batin, dan dzikir hati sebagai jalan menuju ma‘rifatullah.

Pada seminar ini, Dekan FAI UIC, Imam Dzakwan yang juga menjadi pemateri menjelaskan bahwa Thariqah Naqsyabandiyah merupakan tarekat tasawuf Sunni yang menegaskan keesaan Allah dari aspek dzat, sifat, dan af‘al. Menurutnya, Allah dipahami sebagai Zat yang Maha Dekat dengan hamba-Nya, namun tetap berbeda dan tidak menyatu secara hakiki, sehingga tarekat ini menolak pemahaman wihdatul wujud yang bersifat ekstrem.
Dalam pemaparannya,

Imam Dzakwan juga menguraikan konsep tajalli sebagai proses terbukanya cahaya Ilahi dalam hati manusia.
"Melalui tajalli, ilmu yang dimiliki tidak hanya bersifat teoritis, tetapi mampu membentuk kesadaran tauhid dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya.

Proses spiritual tersebut ditempuh melalui tahapan takhalli, tahalli, dan tajalli sebagai upaya penyucian diri serta pembentukan akhlak mulia.

Ia menambahkan bahwa tujuan akhir dari perjalanan spiritual dalam Thariqah Naqsyabandiyah adalah melahirkan pribadi yang memiliki sikap tawadhu’, ikhlas, sabar, dan tawakkal, serta berorientasi pada pelayanan kepada sesama.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UIC, Dr. Rahmah Marsinah mengungkapkan bahwa nilai-nilai tersebut dinilai relevan untuk diterapkan dalam dunia akademik.

“Melalui seminar ini, kami ingin mendekatkan mahasiswa dan mahasiswi kepada Tawasuf yang selama ini mungkin terasa jauh," ujarnya

Dia menambahkan, dengan tasawuf, mahasiswa mampu mengenali jati dirinya, membersihkan hati, serta belajar untuk berserah diri sepenuhnya kepada Allah.

Kegiatan seminar ini menjadi bagian dari komitmen Universitas Ibnu Chaldun dalam menghadirkan Pendidikan yang tidak hanya menekankan aspek intelektual, tetapi juga penguatan spiritual dan pembentukan karakter mahasiswa agar mampu menjadi insan akademik yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.


Whatsapp