Jakarta, 01 Oktober 2024 - Dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta untuk menggelar diskusi publik yang bertajuk “Peran Mahasiswa dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih.” Diskusi ini berlangsung di Aula Prof. Dr. Badher Djohan, Jakarta Timur pada Jumat, 20 September 2024, dan dihadiri oleh mahasiswa dan akademisi yang antusias mendiskusikan peran penting generasi muda dalam memperkuat demokrasi. Rektor UIC Jakarta, Dr. Rahmah Marsinah, secara resmi membuka diskusi publik tersebut.
Drs. Dahri Zaenal, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Dalam paparannya, Dahri menekankan peran mahasiswa sebagai bagian dari kaum intelektual yang tidak hanya bertanggung jawab terhadap pendidikan mereka, tetapi juga pada kondisi sosial-politik di sekitarnya.
"Mahasiswa adalah agen perubahan. Dalam konteks pemilu, mereka memiliki tanggung jawab moral untuk mengedukasi masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesadaran politik dan partisipasi pemilih," ujarnya.
Bambang Hermansyah, S.Sos, M.I.P, dosen FISIP UIC yang menjadi salah satu narasumber, menyoroti fenomena rendahnya tingkat partisipasi pemilih, terutama di kalangan anak muda. Ia menyebut bahwa apatisme politik, terutama di Jakarta, masih menjadi masalah yang harus diatasi.
“Mahasiswa memiliki peran strategis sebagai penggerak dalam meningkatkan partisipasi politik. Mereka harus terlibat aktif dalam menyebarkan informasi yang benar dan memotivasi lingkungan sekitarnya untuk turut serta dalam proses demokrasi,” kata Bambang.
Ia juga menegaskan bahwa mahasiswa memiliki kekuatan untuk menjadi katalis perubahan, khususnya dalam mendorong masyarakat muda untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan gubernur mendatang.
"Partisipasi pemilih bukan hanya soal hadir di TPS, tetapi juga memahami isu-isu yang ada dan memilih pemimpin yang benar-benar memiliki komitmen untuk rakyat," ujarnya.
Diskusi ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan partisipasi pemilih. Salah satu isu yang dibahas adalah bagaimana mahasiswa dapat melawan disinformasi yang sering kali mempengaruhi pemilih muda.
Dalam hal ini, mahasiswa dianggap memiliki keunggulan sebagai pengguna aktif teknologi digital yang bisa memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi yang akurat dan menghindari jebakan berita palsu.
KPU DKI berharap melalui diskusi seperti ini, mahasiswa dapat menjadi motor penggerak partisipasi pemilih dan menjembatani kesenjangan antara politik formal dan masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Dengan antusiasme mahasiswa dalam diskusi ini, diharapkan mereka akan turut serta dalam meningkatkan kualitas demokrasi melalui partisipasi aktif dalam pemilu.
Turut hadir wakil rektor III bidang kemahasiswaan DR Murtiman ,SH,Mm.